LOMBA ESSAY DAN ENGLISH SPEECH CONTEST

(RALAT)PETUNJUK PELAKSANAAN
LOMBA ESSAY DAN ENGLISH SPEECH CONTEST
BEM FKIP UNS 2010

A. Lomba Essay
Peserta : Peserta adalah mahasiswa perguruan tinggi se-Solo Raya
Waktu : 11 Oktober-4 November 2010
Ketentuan Lomba :
• Peserta adalah mahasiswa perguruan tinggi se Solo Raya
• Pendaftaran peserta di secretariat BEM FKIP UNS pada tanggal 11 Oktober-4 November 2010 pukul 09.00-15.00 WIB dengan membawa fotocopy kartu mahasiswa atau dengan mendaftar via SMS ke 085643912714 dengan format ESSAY_NAMA LENGKAP_UNIVERSITAS.
• Pendaftaran dikenakan biaya Rp 20.000,00 dibayarkan pada saat pendaftaran atau via bank BTN UNS no.rek 00152-01-51-002328-6 a.n Umi Satiti (bagi yang membayar via bank harap segera konfirmasi ke CP)
• Essay dikumpulkan dalam bentuk Hard File (rangkap 4) ke sekretariat BEM FKIP Gedung KBM Lt.1 Jalan Ir. Sutami 36 A Surakarta paling lambat pada tanggal 29 Oktober 2010 pukul 18.00 WIB (bagi yang mengirim via pos wajib menyertakan biodata diri dan fotocopy kartu mahasiswa di dalam amplop)
• Aturan penulisan : naskah essay diketik pada kertas HVS ukuran A4, margin 4-4-3-3, Times New Roman 12 spasi 1,5 , panjang tulisan 3-6 halaman.
• Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
• Karya yang diikutsertakan merupakan karya sendiri, bukan atas nama orang lain, dan belum pernah diikutkan dalam lomba yang lain.
• Tema Lomba Essay adalah Pemuda Bicara Melawan Korupsi. Peserta dapat memilih salah satu sub tema dibawah ini:
1. Strategi Mewujudkan Indonesia Bebas Korupsi Dimasa Depan
2. Mewaspadai Benih-Benih Korupsi dalam Jiwa Pemuda
3. Ketidaktegasan Pemerintah dalam Upaya Pemberantasan Korupsi
• Penilaian karya ilmiah oleh 2 dewan juri yang ditunjuk oleh panitia.
• Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
• Pemenang akan diumumkan pada saat Diklat Profesionalisme Guru BEM FKIP UNS Pada tanggal 13 November 2010 di Aula Gedung A FKIP UNS.
(Dikarenakan seminar nasional dimajukan pada 28 Oktober 2010, sehubungan dengan penyesuaian agenda MENPORA, Andi Mallarangeng)
• Fasilitias yang akan diterima peserta :
- Merchandise
- Sertifikat
- Free Ticket dan fasilitas Seminar Nasional BEM FKIP UNS
• Hadiah Lomba:
Juara 1 = Piala + Piagam Penghargaan + Uang tunai Rp 450.000,00
Juara 2 = Piala + Piagam Penghargaan + Uang tunai Rp 350.000,00
Juara 3 = Piala + Piagam Penghargaan + Uang tunai Rp 250.000,00

Kriteria Penilaian :
- Kesesuaian dengan tema: 15 %
- Sistematika penulisan essay :poin 20 %
- Bahasa yang digunakan: 25 %
- Isi essay: 40%

Lomba ini adalah kerjasama BEM FKIP UNS dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (HIMPROBSI) FKIP UNS.

B. Speech Contest
Peserta : Peserta adalah mahasiswa perguruan tinggi se-Solo Raya
Waktu : 6 November 2010
Ketentuan Lomba :
• Peserta adalah mahasiswa perguruan tinggi se Solo Raya
• Pendaftaran peserta di secretariat BEM FKIP UNS pada tanggal 11-29 Oktober 2010 dengan membawa fotocopy kartu mahasiswa atau dengan mendaftar via SMS ke 085728687384 dengan format SPEECH_NAMA LENGKAP_UNIVERSITAS. Bagi peserta yang mendaftar via SMS dapat menyerahkan fotocopy kartu mahasiswa pada saat technical meeting.
• Pendaftaran dikenakan biaya Rp 20.000,00 dibayarkan pada saat pendaftaran/ technical meeting atau dapat dikirim via bank BTN UNS no.rek 00152-01-51-002328-6 a.n Umi Satiti (bagi yang membayar via bank harap segera konfirmasi ke CP)
• Technical meeting akan dilaksanakan pada Sabtu, 30 Oktober 2010 di Aula Gedung KBM FKIP Jalan Ir. Sutami 36 A Surakarta pada pukul 09.00 WIB.
• Seluruh peserta wajib datang dalam technical meeting. Apabila peserta berhalangan hadir diwajibkan mewakilkan pada orang lain.
• Peserta dapat memilih salah satu sub tema dibawah ini:
1. The Role of Youth in Abolishing Corruption
2. The Most Appropriate Punishment for Corruptor
3. The Effectiveness of Government’s Regulation in Solving Corruption
• Peserta diwajibkan menggunakan bahasa Inggris.
• Setiap peserta mendapatkan waktu selama 5-7 menit untuk menyampaikan pidato.
• Speech contest akan dinilai oleh 3 dewan juri yang ditunjuk oleh panitia.
• Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
• Pemenang akan diumumkan langsung setelah perlombaan selesai.
• Fasilitias yang akan diterima peserta :
- Merchandise
- Sertifikat
- Snack and Lunch
• Hadiah Lomba:
Juara 1 = Piala + Piagam Penghargaan + Uang tunai Rp 550.000,00
Juara 2 = Piala + Piagam Penghargaan + Uang tunai Rp 450.000,00
Juara 3 = Piala + Piagam Penghargaan + Uang tunai Rp 350.000,00

Kriteria Penilaian:
1. Isi pidato: 40%
2. Bahasa: 35%
3. Penyampaian: 25%

CALL CENTER : 085728687384 (ATIN)

Lomba ini adalah kerjasama BEM FKIP UNS dengan English Students Association (ESA) FKIP UNS.

Menantikan Malam Lailatul Qadar

Menantikan Malam Lailatul Qadar


At Tauhid edisi V/37

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Keutamaan Lailatul Qadar

Pertama, lailatul qadar adalah malam yang penuh keberkahan (bertambahnya kebaikan). Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.” (QS. Al Qadar: 1). Keberkahan dan kemuliaan yang dimaksud disebutkan dalam ayat selanjutnya (yang artinya), “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadar: 3-5). Sebagaimana kata Abu Hurairah, malaikat akan turun pada malam lailatul qadar dengan jumlah tak terhingga. Malaikat akan turun membawa kebaikan dan keberkahan sampai terbitnya waktu fajar. (Zaadul Maysir, 6/179)

Kedua, lailatul qadar lebih baik dari 1000 bulan. An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” Mujahid dan Qotadah berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar.

Ketiga, menghidupkan malam lailatul qadar dengan shalat akan mendapatkan pengampunan dosa. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)

Kapan Malam Lailatul Qadar Terjadi?

Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2020 dan Muslim no. 1169)

Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2017)

Lalu kapan tanggal pasti lailatul qadar terjadi? Ibnu Hajar Al Asqolani telah menyebutkan empat puluhan pendapat ulama dalam masalah ini. Namun pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat yang ada sebagaimana dikatakan oleh beliau adalah lailatul qadar itu terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dan waktunya berpindah-pindah dari tahun ke tahun (Fathul Baari, 6/306, Mawqi’ Al Islam Asy Syamilah). Mungkin pada tahun tertentu terjadi pada malam kedua puluh tujuh atau mungkin juga pada tahun yang berikutnya terjadi pada malam kedua puluh lima, itu semua tergantung kehendak dan hikmah Allah Ta’ala. Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa.” (HR. Bukhari no. 2021)

Para ulama mengatakan bahwa hikmah Allah menyembunyikan pengetahuan tanggal pasti terjadinya lailatul qadar adalah agar orang bersemangat untuk mencarinya. Hal ini berbeda jika lailatul qadar sudah ditentukan tanggal pastinya, justru nanti malah orang-orang akan bermalas-malasan.

Do’a di Malam Lailatul Qadar

Sangat dianjurkan untuk memperbanyak do’a pada lailatul qadar, lebih-lebih do’a yang dianjurkan oleh suri tauladan kita –Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam- sebagaimana terdapat dalam hadits dari Aisyah. Beliau radhiyallahu ‘anha berkata, ”Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau menjawab, ”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Adapun tambahan kata “kariim” setelah “Allahumma innaka ‘afuwwun …” tidak terdapat satu dalam manuskrip pun. Lihat Tarooju’at no. 25)

Tanda Malam Lailatul Qadar

Pertama, udara dan angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh/terpercaya)

Kedua, malaikat turun dengan membawa ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.

Ketiga, manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.

Keempat, matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim no. 1174)

Bagaimana Seorang Muslim Menghidupkan Malam Lailatul Qadar?

Lailatul qadar adalah malam yang penuh berkah. Barangsiapa yang terluput dari lailatul qadar, maka dia telah terluput dari seluruh kebaikan. Sungguh merugi seseorang yang luput dari malam tersebut. Seharusnya setiap muslim mengecamkan baik-baik sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Di bulan Ramadhan ini terdapat lailatul qadar yang lebih baik dari 1000 bulan. Barangsiapa diharamkan dari memperoleh kebaikan di dalamnya, maka dia akan luput dari seluruh kebaikan.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih.)

Oleh karena itu, sudah sepantasnya seorang muslim lebih giat beribadah ketika itu dengan dasar iman dan tamak akan pahala melimpah di sisi Allah. Seharusnya dia dapat mencontoh Nabinya yang giat ibadah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. ‘Aisyah menceritakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim no. 1175)

Seharusnya setiap muslim dapat memperbanyak ibadahnya ketika itu, menjauhi istri-istrinya dari berjima’ dan membangunkan keluarga untuk melakukan ketaatan pada malam tersebut. ‘Aisyah mengatakan, “Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174)

Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Aku sangat senang jika memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan untuk bertahajud di malam hari dan giat ibadah pada malam-malam tersebut.” Sufyan pun mengajak keluarga dan anak-anaknya untuk melaksana kan shalat jika mereka mampu. (Latho-if Al Ma’arif, hal. 331)

Adapun yang dimaksudkan dengan menghidupkan malam lailatul qadar adalah menghidupkan mayoritas malam dengan ibadah dan bukan seluruh malam. Pendapat ini dipilih oleh sebagian ulama Syafi’iyah. Menghidupkan malam lailatul qadar pun bukan hanya dengan shalat, bisa pula dengan dzikir dan tilawah Al Qur’an (Lihat ‘Aunul Ma’bud, 3/313, Mawqi’ Al Islam, Asy Syamilah). Namun amalan shalat lebih utama dari amalan lainnya di malam lailatul qadar berdasarkan hadits, “Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)

Bagaimana Wanita Haidh Menghidupkan Malam Lailatul Qadar?

Juwaibir pernah mengatakan bahwa dia pernah bertanya pada Adh Dhohak, “Bagaimana pendapatmu dengan wanita nifas, haidh, musafir dan orang yang tidur (namun hatinya dalam keadaan berdzikir), apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari lailatul qadar?” Adh Dhohak pun menjawab, “Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Siapa saja yang Allah terima amalannya, dia akan mendapatkan bagian malam tersebut.” (Latho-if Al Ma’arif, hal. 331)

Dari riwayat ini menunjukkan bahwa wanita haidh, nifas dan musafir tetap bisa mendapatkan bagian lailatul qadar. Namun karena wanita haidh dan nifas tidak boleh melaksanakan shalat ketika kondisi seperti itu, maka dia boleh melakukan amalan ketaatan lainnya. Yang dapat wanita haidh lakukan ketika itu adalah: (1) Membaca Al Qur’an tanpa menyentuh mushaf, (2) Berdzikir dengan memperbanyak bacaan tasbih (subhanallah), tahlil (laa ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah) dan dzikir lainnya, (3) Memperbanyak istighfar, dan (4) Memperbanyak do’a. (Lihat pembahasan di “Al Islam Su-al wa Jawab” pada link http://www.islam-qa.com/ar/ref/26753)

Beri’tikaf Demi Menanti Lailatul Qadar

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau. Inilah penuturan ‘Aisyah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dengan tujuan untuk mendapatkan malam lailatul qadar, untuk menghilangkan dari segala kesibukan dunia, sehingga mudah bermunajat dengan Rabbnya, banyak berdo’a dan banyak berdzikir ketika itu. (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim 1172)

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika ingin beri’tikaf.

Pertama, i’tikaf harus dilakukan di masjid dan boleh di masjid mana saja. I’tikaf disyari’atkan dilaksanakan di masjid berdasarkan firman Allah Ta’ala (yang artinya), “(Tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid” (QS. Al Baqarah: 187). Demikian juga dikarenakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu juga istri-istri beliau melakukannya di masjid, dan tidak pernah di rumah sama sekali.

Menurut mayoritas ulama, i’tikaf disyari’atkan di semua masjid karena keumuman firman Allah di atas (yang artinya) “Sedang kamu beri’tikaf dalam masjid”. Adapun hadits marfu’ dari Hudzaifah yang mengatakan, ”Tidak ada i’tikaf kecuali pada tiga masjid yaitu masjidil harom, masjid nabawi dan masjidil aqsho”. Perlu diketahui, hadits ini masih dipersilisihkan statusnya, apakah marfu’ (sabda Nabi) atau mauquf (perkataan sahabat).

Kedua, wanita juga boleh beri’tikaf sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan istri beliau untuk beri’tikaf. Namun wanita boleh beri’tikaf di sini harus memenuhi 2 syarat: (1) Diizinkan oleh suami dan (2) Tidak menimbulkan fitnah (masalah bagi laki-laki).

Ketiga, yang membatalkan i’tikaf adalah: (1) Keluar masjid tanpa alasan syar’i atau tanpa ada kebutuhan yang mubah yang mendesak (misalnya untuk mencari makan, mandi junub, yang hanya bisa dilakukan di luar masjid), (2) Jima’ (bersetubuh) dengan istri berdasarkan Surat Al Baqarah: 187 di atas.

Keempat, hal-hal yang dibolehkan ketika beri’tikaf di antaranya: (1) Keluar masjid disebabkan ada hajat seperti keluar untuk makan, minum, dan hajat lain yang tidak bisa dilakukan di dalam masjid, (2) Melakukan hal-hal mubah seperti bercakap-cakap dengan orang lain, (3) Istri mengunjungi suami yang beri’tikaf dan berdua-duaan dengannya, (4) Mandi dan berwudhu di masjid, dan (5) Membawa kasur untuk tidur di masjid.

Kelima, jika ingin beri’tikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, maka seorang yang beri’tikaf mulai memasuki masjid setelah shalat Shubuh pada hari ke-21 (sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) dan keluar setelah shalat shubuh pada hari ‘Idul Fithri menuju lapangan.

Keenam, hendaknya ketika beri’tikaf, sibukkanlah diri dengan melakukan ketaatan seperti berdo’a, dzikir, bershalawat pada Nabi, mengkaji Al Qur’an dan mengkaji hadits. Dan dimakruhkan menyibukkan diri dengan perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat. (pembahasan i’tikaf ini disarikan dari Shahih Fiqih Sunnah, 2/150-158)

Semoga Allah memudahkan kita menghidupkan hari-hari terakhir di bulan Ramadhan dengan amalan ketaatan. Hanya Allah-lah yang memberi taufik. [Muhammad Abduh Tuasikal]

RSBI

RSBI
RSBI Hilangkan Nasionalisme Siswa

Kamis, 22 Juli 2010 | 09:47 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Usaha pemerintah membentuk rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di sekolah-sekolah negeri dikritik keras dalam sarasehan nasional di Universitas Negeri Malang (UNM) di Malang, Jawa Timur, Rabu (21/7/2010). Beberapa pembicara mengungkapkan, konsep RSBI malah jadi salah satu penyebab siswa tak lagi lekat dengan nilai-nilai Pancasila.

'Tak masalah kalau pakai bahasa Inggris di sekolah, tetapi jangan adopsi kurikulum luar. Akibatnya, ajaran Pancasila lama-lama hilang.'
-- Sri Edi Swasono

Salah satu penyebab tersebut diungkapkan oleh ekonom Sri Edi Swasono. Tidak masalah kalau kita mau pakai bahasa Inggris di sekolah, tetapi jangan adopsi kurikulum luar untuk sekolah kita. Akibatnya, ajaran Pancasila lama-lama hilang, tutur Edi.

Edi sangat menyayangkan pembelajaran di Tanah Air berkiblat ke Barat. Padahal, seharusnya lebih mengedepankan potensi negara dalam kurikulum nasional.

Coba, kita punya laut, mengapa oseanografi tidak diajarkan. Kita punya hutan, kenapa ilmu kehutanan tidak jadi pembelajaran, ujarnya mengkritik.

Rektor Universitas Wisnuwardhana Suko Wiyono pun menganggap konsep RSBI tidak efektif. RSBI hanya mengubah cara menyampaikan pelajaran dengan bahasa Inggris. Yang menyedihkan, kemampuan bahasa Inggris guru tidak lebih baik dari siswanya, kata Suko. (nab)

Sumber: Kompas.Com
http://edukasi.kompas.com/read/2010/07/22/09472391/
RSBI.Hilangkan.Nasionalisme.Siswa.

MAGANG BEM FKIP


Diberitahukan kepada mahasiswa baru 2010 bahwa BEM FKIP membuka kesempatan magang buat kamu-kamu semua yang peduli terhadap Bangsa ini. Pendaftaran masih dibuka lho. Caranya dateng aja ke BEM FKIP dan isi formulirnya...
Atau hubungi no.085642460007 (Asty Pratiwi) Atau 085642512410 (Wachid/presiden)

MAHASISWA BARU SEMANGAT BARU



Mahasiswa baru selalu menjadi perhatian utama segenap civitas academica di suatu univesitas, tak terkecuali Universitas Sebelas Maret Surakarta yang saat ini tengah menyambut mahasiwa baru 2010. Pihak rektorat tentunya telah mempersiapkan penyambutan mahasiswa baru jauh-jauh hari dan bukan merupakan hal yang terlalu istimewa. Namun, bagi mahasiswa baru ini adalah moment munculnya semangat baru. Mahasiswa baru tentunya akan merasakan sensasi yang berbeda ketika memasuki dunia perkuliahan yang begitu kompleks dengan segala ideologi dan sudut pandang. Disinilah, mahasiswa baru dengan semangat yang baru perlu menentukan posisi dirinya. Apakah dia hanya akan menjadi mahasiswa biasa atau sekedar menjadi mahasiswa yang luar biasa dengan mengusung perannya sebagai agen perubahan yang semakin dekat dengan puncak kepemimpinan.










Mahasiswa merupakan golongan yang netral dan berintelektualitas tinggi, paling tidak itulah anggapan masyarakat kita. Sejauh mana mahasiswa mampu membuktikan hal itu ditentukan oleh sepak terjangnya untuk membuktikan hal tersebut kepada bangsa dan masyarakat. Para pendahulu kita telah membuktikan eksistensinya sebagai mahasiswa dengan membawa misi perubahan dengan menjadi penyambung lidah rakyat. Dengan segala macam aksi yang dilakukannya mahasiswa menjelma menjadi kekuatan besar yang menghasilkan karya nyata. Ditengah-tengah kedzaliman pemerintah dimasa silam, mahasiswalah yang paling berperan dalam menyuarakan aspirasi masyarakat dan berbuah pada berakhirnya kedzaliman di negeri ini. Namun, sepak terjang mahasiswa belum selesai. Peran mahasiswa dalam melakukan control terhadap pemerintah tidak akan pernah berkhir. Kalau para pendahulu kita bisa melakukan hal-hal besar, maka kita pasti bisa melakukan yang lebih besar.
Semangat baru mahasiswa baru bak oase ditengah padang pasir yang tandus. Keberadaan mahasiswa baru merupakan angin segar bagi keberlangsungan peran mahasiswa sebagai agen perubahan itu sendiri. Sebagai generasi muda yang potensial dan intelek, mahasiswa baru merupakan harapan baru bagi segenap bangsa untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Mahasiswa baru hendaknya jangan hanya puas dengan menjadi mahasiswa biasa yang hanya berkutat dengan urusan kuliah saja karena sejatinya banyak hal, pengalaman, dan pelajaran yang dapat ditimba dari dunia perkuliahan. Jadilah mahasiswa yang berkontribusi bagi bangsa karena mahasiswalah kaum yang paling dekat dengan tampuk kepemimpinan.

DEPSOSPOR ADAKAN OUTBOND

Minggu, 27 Juni 2010 bertempat di waduk Gajah Mungkur Kabupaten Wonogiri departemen sosial pemuda dan olah raga BEM FKIP mengadakan outbond ceria bersama adik-adik dusun binaan. Dusun binaan sendiri adalah program kerja BEM FKIP yang telah lama beralngsung dengan memberikan les gratis untuk anak-anak usia sekolah dasar. Ini merupakan wujud bhakti pendidikan BEM FKIP kepada masyarakat. Outbond ceria ini adalah agenda tahunan depsospor di akhir semester untuk memberikan refreshing kepada adik-adik binaan. Outbond yang diisi beberapa permainan tersebut diikuti oleh adik-adik dengan antusias. Permainan-permainan dalam outbond tersebut mempunyai tujuan untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan kerjasama adik-adik.
“Outbond ceria tersebut bertujuan untuk memberikan refreshing setelah ujian semester dan UASBN, memberikan pengalaman belajar di alam terbuka, dan mengembangkan kreativitas,” ungkap Umi Sartika Sari, kadiv sosial pemuda BEM FKIP.
Rencananya, kegiatan semacam ini akan terus dilakukan oleh BEM FKIP sebagai wujud nyata pengabdian kepada masyarakat yang menjadi salah satu visi BEM FKIP kabinet berkarya.

IOM BERIKAN FASILITAS UNTUK KBM


Setelah membangun shelter dan lapangan futsal untuk mahasiswa untuk mahasiswa, IOM memberikan hibah berupa LCD, layar proyeksi, dan sound system untuk Keluarga Besar Mahasiswa FKIP. Hal ini adalah usulan dari segenap rekan-rekan HMP, HMJ dan UKM agar KBM mempunyai alat-alat tersebut guna kelancaran kegiatan. Usulan ini ditindaklanjuti oleh BEM FKIP dengan mengajukan proposal ke pihak IOM dan dikabulkan. Alat-alat tersebut akan digunakan secara bersama-sama oleh HMP, HMJ, dan UKM dilingkungan FKIP dengan dikoordinasi BEM FKIP sebagai penanggungjawab. IOM sebagai perwujudan orang tua mahasiswa memang sudah selayaknya memberikan bantuan dan dukungan untuk kegiatan mahasiswa.

Selain itu, IOM juga menanggapi kritikan mahasiswa mengenai kerusakan lapangan futsal dan panggung, IOM berjanji akan segera memperbaiki guna memberikan kenyamanan bagi mahasiswa dalam berkatifitas. (infokom)

IN MEMORIAM, SEPTI KUNTARI…


Hanya kebaikan-kebaikan yang kau tinggalkan untuk kami. Semangat tak kenal lelahmu dalam menjalankan tugas. Keceriaan yang selalu menghiasi hari-hari kami. Meski saat itu kau sudah menahan sakit sekian lama, tapi kau sungguh pintar untuk membuatnya seakan tak berarti. Bahkan kau masih bisa membakar semangat kami, orang-orang yang ibaratnya lebih bisa tegak berdiri.
Belum banyak yang kita lakukan bersama. Kami sungguh kami sudah merasa dekat dan cinta dengan kekeluargaan ini. Meski kita terpisah lama, tak ada yang kau kirimkan kepada kami selain nasehat-nasehat yang baik. Ada ruangan di sini yang kosong semenjak kau pergi dan ternyata ruangan itu takkan pernah terisi lagi dengan ragamu yang selalu kami rindukan. Tapi percayalah, jiwamu akan tetap hidup di dalam hati kami. Kakak, yang tanpa bertatap mampu menyemangati kami di setiap langkah.
Kami yakin, Allah lebih menyanyangimu, hingga dia tidak rela kau berlama-lama di dunia yang fana ini. Sakitmu adalah penggugur dosa-dosamu. Dan surga telah memanggil-manggil namamu tiap pagi dan petang.
Saudariku, terima kasih........
Selamat jalan......

MEDIA HARUS PROFESIONAL

Sepak terjang media dalam memberika kritikan-kritikan yang membangun bagi pihak-pihka yang dirasa perlu untuk ’disentil’ tidak bisa selalu diterima begitu saja. Idelisme media yang diagung-agungkan harus bisa dipertanggungjawabkan. Dalam hubungannya dengan pemebritaan erhadap pihka-pihak yang terkait, media harus bisa bekerja secara profesional. Profesional berarti media harus sungguh-sungguh dalam menguak informasi-informasi yang kepada pihak-pihak yang BERKOMPETEN. Media tidak bisa hanya menyajikan berita yang asal laku atau asal bisa menjadi perhatian publik dengan mengadakan-adakan asumsi-asumsi terhadap keburukan, yang sayangnya sekarang lebih senang dinikmati oleh masyarakat kita.
Dalam melakukan pemeberiataan agar berkualitas, narasumber yang dijadikan referensi haruslah yang benar-benar tahu mengenai suatu permasalahan agar jelas duduk perkaranya. Apabila media meferensi pada orang yang salah maka data yang didapat pantas dipertanyakan kevalidannya. Lalu, dimana letak keprofesionalitasannya?
Wartawan juga harus profesional dalam mengambil kesimpulan. Jangan sampai wartawan yang hanya melihat pada satu sisi saja, namun dari berbagai sudut pandang tanpa harus meninggalkan idealitasnya.
Media sebagai pewacana di masyarakat bisa dengan mudah menjatuhkan atau menganggkat citra suatu figur atau lembaga dengan pemberitannya. Namun, perlu diingat, masyarakat kita sekarang sudah lebih cerdas dan dapat membedakan berita-berita yang bermutu dan mengada-ada. Media harus lebih berhati-hati dan profesional agar citranya tidak anjlok.

TIPS MENGHADAPI SNMPTN

SNMPTN adalah saringan masuk perguruan tinggi negeri. Seperti kita tahu, dapat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi yang berkualitas tentunya menambah jaminan masa depan anda maupun putra anda. Perguruan Tinggi Favorit ataupun Fakultas Favorit menjajikan lapangan kerja yang dapat mendatangkan pekerjaan dengan gaji tinggi. Sebut saja Fakultas Kedokteran Umum, Fakultas Perminyakan, Fakultas Bisnis dan Manajemen, Fakultas Akuntansi, ataupu Fakultas Hubungan Internasional.
Untuk menembus fakultas-fakultas favorit di perguruan tinggi negeri yang cukup ternama tidaklah mudah. Kita harus bersaing dengan puluhan ribu orang dari seluruh Indonesia dalam SNMPTN. Tahun lalu saja, kursi fakultas kedokteran UGM diperebutkan oleh lebih dari 13.000 calon mahasiswa, padahal daya tampungnya hanya sekitar 100 orang. Untuk menghadi kerasnya persaingan SNM PTN, maka kita harus mempersiapkan diri dengan baik. Berikut tips menghadapi SNMPTN :

1. Buat jadwal belajar SNMPTN yang teratur, lalu tepatilah
2. Ikutlah bimbingan belajar yang menyediakan fasilitas intensif SNMPTN
3. Ikutlah try out SNMPTN
4. Belajarlah dari soal SNMPTN tahun-tahun sebelumnya
5. Download soal-soal SNMPTN/ Download soal UMPTN dari internet
6. Banyalah belajar dan berdoa.

Dengan langkah-langkah di atas, mimpi untuk dapat duduk di salah satu fakultas Favorit perguruan Tinggi Negeri bukanlah suatu impian semu. Usaha keras kita akan terbayar tatkala kita menyaksikan nomor ujian kita di pengumuman hasil SNMPTN

DUTA FKIP UNS

Semarak Hari Pendidikan Nasional hendaknya memang dipeingati dengan hal-hal yang positif. Seperti yang dilakukan oleh Departemen Dalam Negeri BEM FKIP UNS dengan mengadakan pemilihan DUTA FKIP yang pada tahun ini bertajuk ”Dewantara-Dewantari” Acara ini merupakan sebuah kompetisi untuk menggali potensi-potensi mahasiswa FKIP. Rangkaian acara Dewantara-Dewantari dimulai sejak pendaftaran peserta pertengahan April lalu, 25 peserta dari seluruh FKIP harus melewati beberapa tahap penilaian yaitu tes tertulis (23 April 2010), presentasi karya tulis (25 April 2010). Sepuluh peserta terbaik melangkah ke babak selanjutnya yaitu microteaching (1 Mei 2010). Akhirnya terpilihlah enam peserta untuk maju ke babak final yang diadakan pada 8 Mei 2010 lalu, mereka adalah Yuli Ardika Prihatama (Fisika 08), Mufid Habibi (Fisika 08), Dimas Teguh S (PGSD 08), sedangkan finalis putri ketiganya berasal dari Pendidikan Bahasa Inggris, yaitu Siti Fathonah W, Atin Kurniawati, dan Kalis Mardi Asih. Di babak final, keenam peserta menampilkan bakat dan menjawab pertanyaan dari dewan juri. Mendongeng, olah vokal, tanggap wacana basa jawi, english speech, sampai deklamasi puisi ala WS Rendra ditampilkan dalam penampilan bakat. Dewan juri yang terdiri dari Bapak Yant (dosen pendidikan bastind) dan mawapres beda generasi, Anto Suryo Pribadi dan Hasan Zainuri, akhirnya menetapkan Dewantara-Dewantari FKIP yaitu Yuli Ardika Prihatama (Fisika 08) dan Siti Fathonah Wijayanti (English 08). Kami ucapkan selamat kepada para pemenang dan selamat menjalankan tugas sebagai DUTA FKIP 2010.(red)

Saatnya Pendidikan Tak Sekedar Memberikan Wawasan Intelektual

Oleh : Wachid Yahya, presiden BEM FKIP Kabinet Berkarya
Tantangan pendidikan dewasa ini untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan tangguh semakin berat. Pendidikan tidak cukup hanya terhenti pada memberikan pengetahuan yang paling mutakhir, namun juga harus mampu membentuk dan membangun system keyakinan dan karakter kuat setia peserta didik sehingga mampu mengembangkan potensi diri dan menemukan tujuan hidupnya. Seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan nasional Indonesia haruslah dapat membentuk anak didik seutuhnya menjadi pribadi yang “ merdeka jiwanya “, “merdeka pikirannya” dan “merdeka tindakannya”.
Menurut Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Di sisi lain Slamet Imam S. (1981) dalam Pembinaan Watak Tugas Utama Pendidikan mengemukakan bahwa tujuan tipe pendidikan yang murni adalah menyusun harga diri yang kukuh-kuat dalam jiwa pelajar, supaya kelak mereka dapat bertahan dalam masyarakat. Di bagian lain pula disebutkan bahwa pendidikan bertugas mengembangkan potensi individu semaksimal mungkin dalam batas-batas kemampuannya, sehingga terbentuk manusia yang pandai, terampil, jujur, tahu kemampuan dan batas kemampuannya, serta mempunyai watak kehormatan diri. Dengan demikian, pembinaan watak merupakan tugas utama pendidikan.
Dalam kenyataan saat ini pun masih ditemui sejumlah kasus yang menunjukkan mutu pendidikan Indonesia yang masih rendah dalam segi pembentukan moral. Secara umum dalam bidang teknologi serta intelektualitas terus mengalami peningkatan. Namun, seperti berkebalikan dalam segi pembentukan karakter kepribadian bangsa Indonesia yang santun terkikis dengan adanya pembaharuan dalam dunia pendidikan. Contoh kasus ; adanya tindakan amoral yang dilakukan oleh pendidik, kasus tawuran yang dilakukan antar pelajar, kasus narkoba serta pergaulan bebas yang marak di kalangan pelajar. Kita tidak akan pernah bisa menutup mata akan hal ini. Tugas kita sekarang adalah bagaimana mengusahakan agar pendidikan tidak hanya sekedar kegiatan untuk berbagi ilmu tetapi juga menanamkan nilai- nilai kepribadian bangsa (character and nation building).
Prof. Dr. M. Furqon H. (2009) menjelaskan tentang tujuan dari mengajar dan mendidik pada hakikatnya adalah ; meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan, menumbuhkan / menanamkan kecerdasan emosi dan spiritual yang mewarnai aktivitas hidupnya, menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran, menumbuhkan kebiasaan dan kemampuan untuk berpartisipasi aktif secara teratur dalam aktivitas hidupnya dan memahami manfaat dari keterlibatannya, menumbuhkan kebiasaan untuk memanfaatkan dan mengisi waktu luang dengan aktivitas belajar, menumbuhkan pola hidup sehat dan pemeliharaan kebugaran jasmani.
Pembangunan dalam bidang pendidikan tidak hanya terbatas pada transfer ilmu pengetahuan (intelektualitas) tetapi juga pada pembentukan generasi penerus bangsa yang memiliki moral yang baik. Pendidikan merupakan pilihan strategis untuk melakukan proses perubahan sosial menuju masyarakat yang cerdas, beradab, adil, makmur dan sejahtera. Pendidikan berfungsi membentuk watak peradaban sebuah bangsa yang beradab dan bermartabat. Menjadikan pendidikan sebagai agenda utama kebijakan pemerintah adalah pilihan stategis untuk menghadapi tantangan arus peradaban informasi.
Yusuf al-Qardlawi mengatakan peradaban adalah akumulasi fenomena kemajuan materi, keilmuan, seni, sastra, dan sosial pada suatu kelompok masyarakat, atau pada beberapa masyarakat yang mempunyai kesamaan. Masyarakat Indonensia adalah masyarakat yang majemuk namun mempunyai kesamaan yaitu bangsa dan Negara yang berKetuhanan Yang Maha Esa. Falsafah peradaban bangsa Indonesia mengandung unsur-unsur transendensi sebagai nilai-nilai bangsa yang berbudaya dan beradab., bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Dan untuk membangun peradaban bangsa yang beradab diperlukan entitas sosial yang terdidik sebagai subyek perubahannya. Menurut Elias, dkk. (dalam Ciarrochi, dkk., 2001) menyebutkan bahwa manusia yang terdidik adalah mereka yang berilmu pengetahuan (knowledgeable), bertanggung jawab (responsible), penyayang (caring) dan tidak kasar (nonviolent).
Aktivitas intelektualisme merupakan titik awal membangun peradaban. Partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembudayaan dan pemberdayaan masyarakatnya yang peduli dan mempunyai keberpihakan mengawal agenda pendidikan dan pembelajaran di Indonesia baik di lingkungan formal, informal maupun non formal dapat mendorong dan mempercepat pertumbuhan dan perkembangan masyarakat yang terdidik. Cita-cita dan harapan mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara adalah merupakan tanggung jawab bersama. Kebijakan pemerintah terhadap masa depan pendidikan nasional dan memprioritaskanya sebagai agenda utama tentu akan sangat menentukan untuk perubahan dan kemajuan bangsa. Dan generasi muda adalah aktor utama atau subyek perubahan. Mempersiapkan kaum muda sebagai entitas sosial yang terdidik dan terpelajar adalah merupakan representasi masyarakat yang berilmu pengetahuan. Sebagai investasi dan asset masa depan bangsa, generasi muda perlu juga dibekali kekuatan moralitas untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan sehingga tidak mudah terbawa arus kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan mainstream masyarakat Indonesia yang religius.

Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis

PETUJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS
DUTA FKIP UNS
DEWANTORO - DEWANTARI
“Semarak HARDIKNAS mencetak Generasi Intelek, Inovatif, dan Inspiratif”

KETENTUAN PENDAFTARAN
Pendaftaran peserta dimulai sejak tanggal 12-22 April 2010
Syarat-syarat :
• Mahasiswa-mahasiswi FKIP UNS angkatan 2008 dan 2009
• Curiculum vitae (CV)
• Fotokopi Karmas atau karmas sementara, 1 lembar
• Pas foto berwarna 3x4, 2 lembar.
• Foto kopi KHS semester terakhir, 1 lembar
• Karya Tulis Ilmiah dengan tema “Inovasi Metode Pembelajaran Menuju Pendidikan Berkarakter”
• Sertifikat / piagam penghargaan selama perkuliahan.
Semua berkas persyaratan dimasukan ke dalam stopmap merah (putri) dan biru (putra).
Semua berkas persyaratan dikumpulkan paling lambat tanggal 22 April 2010 di panitia / cp yang tertera.
Setiap peserta dikenai biaya pendaftaran Rp.10.000
seleksi menggunakan sistem gugur.
Bagi peserta yang lolos seleksi bisa melanjutkan ke tahap selanjutnyA
Curiculum vitae meliputi: Nama, NIM, Jur/Prodi, TTL, Alamat Sekarang, Agama, Hobi, Riwayat Organisasi, Riwayat Pendidikan, motto Hidup, motivasi ikut Duta FKIP UNS.

KETENTUAN KARYA TULIS ILMIAH
• Karya tulis ilmiah bertemakan " INOVASI METODE PEMBELAJARAN MENUJU PENDIDIKAN BERKARAKTER"
• Jika mengambil pendapat dari para ahli, harus memberikan kutipan yang jelas
• Ukuran kertas kuarto (A4), margin 4x4x3x3
• Bentuk huruf times new roman spasi 1,5 font 12
• Panjang karya tulis ilmiah minimal 20 halaman
• Karya tulis Ilmiah dibuat oleh perseorangan ( tidak boleh kelompok)
• Karya tulis Ilmiah dikumpulkan paling lambat Kamis, 22 April 2010

• Format penulisan karya tulis ilmiah sebagai berikut:
 Halaman Judul
 Kata Pengantar
 Daftar isi
 Bab I. Pendahuluan
o Latar belakang penulisan
o Rumusan masalah
o Tujuan Penulisan
o Manfaat Penulisan
 Bab II. Kajian Teori dan Tinjauan Pustaka
 Bab III. Pembahasan / Isi
 Bab IV. Penutup
o Kesimpulan
o Saran
 Daftar pustaka
 Lampiran-lampiran
KETENTUAN PELAKSANAAN SELEKSI PESERTA DUTA FKIP UNS
1. Tahap Seleksi I (Test IQ dan Test Tertulis)
Waktu : Jum’at, 23 April 2010
Pukul : 12.30-selesai
2. Tahap Seleksi II (Presentasi Karya Tulis Ilmiah)
Waktu : Minggu, 25 april 2010
Pukul : 08.00-selesai
3. Tahap Seleksi III (Micro Teaching)
Waktu : Sabtu, 1 Mei 2010
Pukul : 08.00-selesai
4. Final Duta Fkip Uns
Waktu : Sabtu, 8 Mei 2010
Pukul : 08.00-selesai
Note:
Tempat pelaksanaan test akan di informasikan melalui sms atau dapat menghubungi cp yang tertera.

CP:
Anwary 085725305248
Tomy 085730077050
Fitri 085725112807
Tri M 085729495662

UU BHP DIBATALKAN!!!!

AKHIRNYA Mahkamah Konstitusi (MK) membatalkan Undang Undang Badan Hukum Pendidikan (UU BHP) dengan suara bulat oleh seluruh hakim yang menyidangkannya. UU BHP yang oleh sejumlah pemohon dianggap sangat liberalistis tersebut akhirnya dibatalkan MK, karena dianggap tidak sesuai dengan amanat konstitusi yang secara tegas mengisyaratkan bahwa negara/pemerintah wajib menyediakan pendidikan yang terjangkau dan memadai bagi masyarakat.

Pertanyaannya, akankah pemerintah segera mematuhi keputusan MK tersebut? Serta akankah sesuai dengan janji kampanyenya pemerintah akan melaksanakan program (termasuk di bidang pendidikan) yang pro rakyat?

Terjangkau dan berkualitas
Bagi masyarakat akar rumput yang protes kerasnya terwakili oleh kalangan mahasiswa serta kalangan lainnya yang berjuang melalui Yudicial Review ke MK, pembatalan UU BHP tersebut tentu disambut dengan suka cita. Mereka tentu telah membayangkan bahwa sekolah serta kuliah di sekolah negeri serta PTN tentu akan berbiaya murah kembali. Dengan keputusan MK tersebut, harapan kalangan bawah yang semula pupus seakan bersemi kembali.

Demikian pula dengan para pengelola sekolah negeri serta PTN, tak perlu pusing memikirkan bagaimana memperoleh dana yang cukup, karena toh telah merupakan kewajiban pemerintah lah untuk memberikan dana operasional yang memadai. Sehingga mereka tinggal berkonsentrasi untuk mengembangkan kualitas akademik lulusannya, sembari bekerjasama saling menguntungkan dengan para stakeholders.

Dengan dana operasional yang memadai, ditambah dengan upaya kerjasama saling menguntungkan dengan para stakeholders, diharapkan masyarakat tidak lagi dibebani oleh berbagai beaya selangit justru ketika akan menyekolahkan serta menguliahkan anak ke lembaga pendidikan negeri. Khusus bagi PTN, tentu mereka akan mampu mengembalikan ke motto semula, seperti misalnya Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI) yang dahulu dengan bangganya menyebut dirinya sebagai Universitas Rakyat karena saking murahnya beaya yang dibebankan kepada mahasiswa, namun lulusannya telah terbukti kualitasnya.

Selain itu, keresahan para pengelola perguruan tinggi swasta (PTS) yang menganggap selama ini PTN terlalu serakah merebut pangsa pasar PTS hanya karena alasan desakan kebutuhan, tidak terdengar lagi. Dengan cara menerima mahasiswa sesuai dengan kemampuan (bukan hingga kedodoran seperti saat ini), maka kualitas lulusannya tentu akan dapat dipertanggungjawabkan.

Dengan demikian, istilah ketidakadilan persaingan yang sering diibaratkan bak semut melawan gajah antara PTS dengan PTN tidak terdengar lagi. Bahkan bila ini yang terjadi ke depan, maka pola tunggal pengelolaan PT serta program kemitraan yang selama ini sekadar wacana, benar-benar akan terjadi. Dengan demikian pengembangan PTN ke arah Research University serta International University, akan segera terwujud, karena beban berat mencari dana yang dengan terpaksa harus melakukan Mc Donaldisasi PTN dengan menyediakan berbagai program (termasuk program nongelar) yang sebenarnya juga banyak diprotes secara internal, dapat segera dihentikan.

Hikmah bagi PTS
Selain sebagian besar masyarakat menyambut gembira dengan pembatalan UU BHP ini, para pengelola PTS yang selama ini juga ikut getol melakukan Yudicial Review, tentu juga menyambutnya dengan gembira. Melalui pembatalan tersebut, diharapkan PTN hanya akan menerima kelas reguler bahkan menekankan pada program pascasarjana serta Doktoral, sehingga PTS mampu memperoleh kembali haknya yang selama ini terkesan direbut PTN.

Namun, sangatlah tidak adil bila kalangan yang pro UU BHP lalu memvonis bahwa PTS akan seenaknya mencari untung tanpa memperhatikan kualitas lulusannya. Di era Pola Tunggal Pengelolaan PT seperti sekarang ini, hal demikian tidak mungkin bisa terjadi.

Setidaknya model Evaluasi Belajar dan Studi Berdasar Evaluasi Diri (EBSBED) yang langsung dipantau oleh Dikti serta akreditasi oleh BAN PT, tidak memungkinkan lagi PT bermain-main seperti berbagai kasus masa lampau.

Sebagai bukti kongkret, PTN yang dahulu membuka program ekstensi pun kemudian dihentikan, karena tidak mungkin bisa terakreditasi BAN PT, serta sulit melaporkannya dengan model EBSBED. Meski program ekastensi ditutup, namun selanjutnya berganti baju dengan Program Mandiri, Reguler II, dsb, yang diharapkan akan benar-benar dihilangkan setelah keputusan pembatalan UU BHP oleh MK.

Bagi PTS, meski penghapusan UU BHP oleh MK merupakan kabar yang menggembirakan, namun para pengelolanya tidak boleh terlena oleh bayangan akan segera diperolehnya kenikmatan, melalui perolehan mahasiswa baru yang meningkat drastis. Selain kurang pada tempatnya, karena mengelola PTS itu nawaitunya adalah pengabdian, ibadah, serta pelaksanaan amanah yang sangat berat konsekwensinya, terutama di akhirat kelak, masih ada berbagai faktor perlu diperhitungkan.

Faktor mengelola PTS sesuai dengan UU serta ketentuan lain yang berlaku seperti akreditasi BAN BT serta EBSBED, tentu memerlukan pemikiran, perencanaan, serta aplikasi yang prima, sehingga tujuan baik jangka pendek hingga jangka panjang akan tercapai. Demikian pula makin ketatnya persaingan antar-PT, tentu harus merupakan daya pacu untuk mencapai kualitas prima lulusannya, sehingga diperhitungkan para calon penggunanya, serta masyarakat luas. Melalui cara itulah maka branding (citra positif) PTS-nya akan melekat.

Selain itu, kondisi ekonomi masyarakat yang masih sangat sulit, tentu akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk memasukkan anaknya ke PT. Data empirik yang menunjukkan masih belum signifikannya peningkatan kemampuan orang tua untuk menguliahkan anak-anaknya perlu diperihitungkan.

Demikian pula dengan pengalaman kekeraskepalaan pemerintah yang belum tentu secara serta merta menuruti perintah MK, meski seharusnya pemerintah melakukannya, dengan berbagai alasan pembenar. Pengalaman tentang keputusan Mahkamah Agung (MA) tentang peniadaan Ujian Nasional (UN), yang terkesan diabaikan pemerintah, yang tahun ini tetap menyelenggarakannya, meski akhirnya berbagai masalah seperti tahun-tahun sebelumnya terus terjadi.

Karena itu, kita tentu berharap untuk keputusan MK terkait pembatalan UU BHP kali ini, pemerintah melaksanakannya. Selain memenuhi keputusan MK, sejatinya bila dilaksanakan hal ini sebenarnya adalah pelaksanaan program pendidikan yang pro rakyat, yang setiap saat hampir selalu diucapkan oleh Presiden.

Bagi pengelola PTS, meski perlu disyukuri, namun tidak boleh hal ini berubah menjadi eforia berburu calon mahasiswa, namun mengabaikan kemampuannya dalam mengelola. Perjuangan, ketekunan, ketelatenan serta upaya maksimal yang selama ini telah mereka lakukan harus tetap terjaga. Dengan demikian, kelak lulusannya akan mampu memberikan sumangsihnya secara maksimal kepada masyarakat, bangsa dan negara, sekaligus mampu mengharumkan nama almamaternya. f

Drs Gunawan Witjaksana MSi
Dosen STIK dan
Jurusan Ilmu Komunikasi USM






indanhya kebersamaan...
keluarga BEM FKIP 2010 kabinet BERKARYA

UP GRADING BEM FKIP UNS

Tawangmangu, 27-28 Maret 2010 BEM FKIP menggelar up grading sebagai pembekalan sekaligus peng-upgrade-an pengurus. Kegiatan tersebut berlangsung di wisma Sari Handayani dengan menghadirkan Didik Hermawan sebagai pembicara. Dalam kegiatan tersebut pengurus baru diberikan beberapa materi antara lain pengenalan diri, keorganisasian, berpikir kreatif, dan management. Para peserta sangat antusias dan mengikuti kegiatan hingga usai. Ditambah dengan hadirnya para alumni presiden BEM, seperti Agung Budiarso ( Presiden BEM Kabinet Pembaharu) dan Bery Nur Arif ( Presiden BEM Kabinet Peduli ). Selain itu, kekompakan antar departemen juga diuji dengan lomba masak yang dimenangkan oleh SEKEU alias gabungan departemen sekjend dan keuangan.
Tidak hanya meningkatkan kemampuan secara teori, upgrading juga mengedepankan peningkatan kemampuan mental dan fisik. Kegiatan jalan malam dan outbond pun menjadi pilihan.
“Dalam kegiatan up grading tersebut kami sangat merasakan keberadaan kami di BEM sebagai satu keluarga dan harus saling menguatkan”, ungkap salah satu peserta up grading.
Semoga BEM FKIP ke depan lebih solid dan menghasilkan karya nyata untuk mahasiswa !!!

PEMENANG LOMBA ARTIKEL PIM

MENILIK PELUANG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Berbicara mengenai potret pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari keterpurukan pendidikan yang ditandai dengan mutu pendidikan yang masih rendah, biaya pendidikan mahal, inkonsistensi kurikulum dan tentunya terbatasnya dana dari pemerintah untuk pendidikan. Dana selalu menjadi isu sentral yang berhubungan dengan terpuruknya pendidikan di Indonesia. Mutu guru yang rendah dihubungkan dengan gaji guru yang kurang memadai, pendidikan mahal dihubungkan dengan kurangnya subsidi pendidikan dan masih banyak lagi hal-hal yang behubungan dengan dana. Sayangnya, pembahasan-pembahasan mengenai masalah pendidikan di Indonesia masih terkonsantrasi pada proses belajar. Bagaimana dengan outputnya?
Seringkali kita lupa akan output pendidikan itu sendiri. Proses pendidikan yang baik tidak selalu menghasilkan output yang baik pula. Banyak lulusan sekolah-sekolah yang bergengsi akhirnya menjadi pengangguran. Begitupun sebaliknya, siswa-siswi yang belajar dalam keterbatasan dan kesederhanaan dapat menjadi orang-orang yang sukses, seperti dalam film Laskar Pelangi. Alih-alih menantikan kucuran dana pemerintah yang tidak selalu bisa diharapkan, konsentrasi kita dapat dialihkan pada penciptaan output pendidikan yang berkualitas tanpa harus melalui bangku sekolah formal. Hal itu tidak semata-mata berhubungan dengan ketersediaan dana yang besar namun lebih pada kreatifitas dan kemauan masing-masing individu.
Banyak anak-anak yang putus sekolah dan pemuda yang menganggur. hal itu mungkin sangat berhubungan dengan kondisi ekonomi mereka yang lemah dihadapkan pada biaya pendidikan yang makin melambung. Namun, hal-hal tersebut tidak lantas menutup pintu kesuksesan mareka. Dunia kerja yang mensyaratkan pendidikan tinggi tidak lantas menutup kesempatan mereka menajdi kaya. Dengan mempunyai skill dan kemauan keras mereka bahkan dapat mempekerjakan para sarjana yang berpendidikan lebih tinggi dari mereka. Kuncinya adalah mempunyai keterampilan dan membangun karakter diri.
Anak-anak yang putus sekolah ataupun pemuda yang pengangguran harusnya mendapatkan pembekalan keterampilan yang memadai agar mereka dapat bekerja dan berwirausaha untuk meningkatkan pendapatan. Dana yang dukucurkan pemerintah dalam sektor usaha kecil dan menengah tidaklah sedikit, namun hal itu belum mendapatkan perhatian khusus dari para aktivis pendidikan. Pemindahan konsentrasi itu dapat menciptakan peluang bagi orang-orang yang tidak dapat menikmati pendidikan formal untuk bisa bersaing di dunia usaha. Maka dari itu, pendidikan luar sekolah perlu dioptimalkan.
Pendidikan luar sekolah umumnya lebih mudah terjangkau dan outputnya lebih siap bekerja ataupun berwirausaha. Dengan konsep pendidikan luar sekolah yang lebih fleksibel mereka yang tidak bisa mengenyam pendidikan formal dapat mengikuti pendidikan luar sekolah pada waktu yang dapat disesuaikan dengan kegiatan lain mereka, misalnya mencari uang untuk membantu perekonomian keluarga. Selain itu, mereka tidah harus memakai seragam dan membeli berbagai buku penunjuang yang relatif mahal.
Pembangunan karakter dapat dilakukan dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan yang terpenting dari dalam diri sendiri. Mereka yang putus sekolah dan pengangguran memerlukan motivasi tinggi dan kepercayaan diri bahwa mereka pun dapat menjadi sukses. Maka dari itu, pendidikan luar sekolah hendaknya tidak hanya membekali katerampilan tapi juga senantiasa memberikan motivasi bagi mereka dalam rangka pembangunan karakter.
Kualitas sumber daya manusia tidak selalu bergantung pada tingginya pendidikan yang ditempuh. Mengingat pendidikan di Indonesia relatif mahal, maka perlu ada terobosan dan alterantif dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia tanpa mensyaratkan pendidikan tinggi yaitu dengan mengoptimalkan peran pendidikan luar sekolah dan pembangunan karakter bagi mereka yang tidak dapat menikmati pendidikan agar dapat menjadi orang-orang yang sukses.


ATIN KURNIAWATI / K2208026 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

PEMENANG LOMBA CERPEN PIM

PMDK Revi, SPMB ku

"Aku udah ndaftar PMDK, lha kamu udah daftar belum?" Kalimat Revi tadi pagi membuat aku sedih. Aku bingung harus menjawab apa. Dia tersenyum kemudian menasehatiku agar secepatnya mendaftar PMDK. Aku tidak mengiyakan atau menolak ajakannya. Memang benar, kurang lebih sebulan lagi PMDK perguruan tinggi terfavorit di kotaku akan segera ditutup. Aku alihkan saja pembicaraan kami ke topik lain. Hati ini makin miris saat Revi sebelumnya menceritakan tentang apa yang akan ia lakukan bila diterima di perguruan tinggi pilihannya itu. Revi ingin menjadi guru BK sama seperti pamanya. Jujur aku iri padanya. Dia gadis yang manis. Nasibnya juga lebih baik dari aku. Paling tidak kedua orang tuannya sudah sangat mapan menurut pandanganku. Ayahnya seorang dokter bedah di salah satu rumah sakit swasta dan ibunya adalah seorang dosen yang mengajar di satu-satunya perguruan negeri dan terfavorit di kotaku. Lengkap sudah predikat baik Bagi Revi. Dia gadis cantik, pintar, dan dari keluarga yang memiliki latar belakang baik. Mungkin kalkulasi gaji kedua orang tua Revi menembus angka lima juta rupiah perbulan, bahkan lebih. Berbeda seratus delapan puluh derajat denganku. Kedua oarang tuaku hanya orang biasa. Tidak perlu aku katakan pasti orang lainpun sangat bisa menebak profesi apa yang digeluti oleh orang-orang pinggiran yang jauh dari pendidikan dan kata mapan. Untuk hidup saja kedua orang tuaku harus membanting tulang. Bapakku hanya seorang buruh bangunan yang sering berpindah-pindah dari bangunan satu ke bangunan lainnya. Jika tidak ada orang yang memperkerjakannya, bapakku biasanya menjadi kuli angkut barang di pelabuhan. Sedangkan ibuku hampir menghabiskan setengah hari untuk berjualan sayur di pasar tradisional. Aku amat beruntung sampai sekarang aku masih dapat bersekolah. Sedangkan di luar sana masih banyak anak-anak seusiaku yang belum pernah mengecap pendidikan. meski begitu, aku menyadari setamat SMA saja belum cukup untuk memenuhi keinginanku yang menggebu-gebu untuk mendapatkan pendidikan yang lebih saat ini.
Jika aku sedih, apakah suatu kesalahan bagiku? Aku bosan hidup dalam keterbatasan. Terlebih-lebih masalah ekonomi keluargaku yang terkadang membuatku pusing. Andai aku adalah Revina....... Ah........... tidak. Revi tidak sama denganku. Tapi yang bisa aku banggakan saat ini adalah rangkingku jauh di atas Revi. Tetap saja. Serajin apapun aku belajar tidak akan merubah keadaan. Aku tetap tidak bisa melanjutkan sekolahku ke perguruan tinggi. Alasannya simpel. Aku tidak punta uang.
Begitu berartinya uang bagi manusia? Semuanya seolah menjadi mudah hanya dengan uang. Padahal uang itu hanya benda tak bernyawa, hanya alat pembayaran yang sah. Meski aku paham bila uang dapat membeli apa saja. Jangankan pendidikan, keadilan dan kebenaranpun dapat dengan mudah ditukar dengan uang. Dan pada akhirnya cita-citaku untuk menjadi guru fisika harus aku benamkan sedalam-dalamnya, karena aku tak beruang. Betapa beruntungnya kaum beruang di luar sana. Tapi sayang, terkadang uang bagi mereka hanya akan mengelapkan mata dan hati mereka. banyak orang tersesat lantaran uang. Mereka memudahkan cara untuk mendapatkan apa saja meskipun harus membunuh atau menyakiti orang lain sekalipun. Meski uang menyesatkan banyak orang, sekarang aku sangat membutuhkan uang untuk mengejar cita-citaku.
Aku sudah terlalu tua untuk merengek kepada orang tuaku agar mereka menuruti segala keinginanku. Dari mana mereka mendapatkan uang yang nominalnya jutaan itu. Jelas sangat mustahil mereka mengabulkannya dalam waktu beberapa bulan saja. Untuk hidup kami berlima saja sudah sulilt. Aku tidak tega terus-terusan menjadi beban. Pendidikanku selama ini adalah perjuangan mereka. Ada pengorbanan mereka yang terlampau besar untuk ku. Belum lagi ada adik-adikku yang juga masih sangat membutuhkan pendidikan paling tidak hanya sekedar menjadi bekal untuk hidup mereka. Aku sangat menyayangi kedua orang tuaku dan kedua adik lelakiku. Mana tega aku bersikap egois hanya untuk memenuhi keinginanku tanpa memikirkan nasib mereka yang sama sepertiku. Hingga aku tak sanggup mengatakan apa yang yang aku inginkan saat ini pada orang tuaku. Aku malu. Aku malu meminta dan terus meminta. Kapan aku bisa meringankan beban mereka. Orang tuaku sudah sangat tua. Sudah saatnya aku membalas semua budi baik mereka. Aku sadar sesadar-sadarnya jika sampai kapanpun aku tidak akan pernah sanggup untuk membayar kebikan mereka kepadaku. Belasan tahun mereka merawatku tanpa menimbang-nimbang untung dan rugi. Sembilan bulan lebih aku menyiksa ibuku. Belum lagi ibuku harus mempertaruhkan nyawanya hanya untuk mengantarkanku ke dunia ini.
Tuhan........ kenapa serumit ini...........! Aku selalu berusaha mensyukuri setiap hal yang telah Engkau berikan kepadaku. Aku tahu Engkau Maha Pemurah. Aku juga tahu Engkau tidak akan menyiksa batinku seperih ini. Ku usahakan tidak sedikitpun aku melupakan-Mu. Tapi mengapa Engkau seolah melupakanku. Apa Kau tidak mendengar jeritan hatiku yang makin parau ini? Apa Kau belum melihat bagaimana usahaku untuk mempertahankan cita-citaku ini? Setiap pagi aku melipat ratusan kertas hanya untuk mendapatkan uang yang angkanya tak genap tiga ribu rupiah. Belum malamnya, aku berjaga di toko Pak Badrun, supaya aku mendapat tambahan uang lima ribu per harinya. Aku harus belajar lebih giat supaya aku bisa mempertahankan rangkingku. Aku lelah terus-terusan hidup seperti ini. Aku sudah banyak berusaha, kapan Engkau merubah keadaanku. Terkadang aku membenci semua ini. Aku bosan. Aku tidak percaya Engkau akan memperlakukannku seperti ini.
Tapi bagaimana aku bisa masuk perguruan tinggi bila uang yang aku kumpulkan saja masih sangat jauh dari kata cukup. Aku harus berbuat apa lagi? Haruskah aku mencuri? Munkin dengan begitu aku akan lebih cepat mendapatkan uang untuk meneruskan mimpiku ini. Apakah dengan jalan yang seperti itu aku akan baik-baik saja dan aku bisa hidup bahagia. Resikonya terlalu besar untukku. Mana tega aku merugikan hidup orang lain? Apa ada berkah dari kegiatanku itu yang jelas-jelas menyimpang dari norma yang ada.
Lagi-lagi aku menangis. Apa dengan air mata bisa merubah segalanya? Pergolakan batinku sudah sampai di ubun-ubun. Kepalaku pening. Dadaku sesak. Aku berusaha memejamkan mataku. Mungkin tidur adalah kegiatan paling bermakna untuk meredam pikiran picikku terhadap Tuhanku, keluargaku, diriku serta kehidupanku. Maafkan aku.

- - 0%%%%%%%%%0- -
Aku berdiri di depan pintu rumahku. Sudah sangat malam untuk mengetuk pintu rumahku. Aku belum berniat masuk ke dalam untuk melepas lelahku, karena seharian aku memilah-milah sampah plastik kemudian menunggu Toko pak Badrun. Aku duduk, kapalaku ku sandarkan di salah satu tiang kayu. Aku melihat bintang-bintang yang saling beradu memamerkan sinarnya. Mungkin di sana menggantung cita-cita Revi yang tidak terselesaikan. Dia pergi sebelum menyelesaikan apa yang ia mimpikan. Padahal baru sehari ia merasa amat senang karena lolos PMDK.Mungkin juga di sana ada cita-cita ku yang belum kesampaian. Aku memilih berhenti sejenak untuk menata hati dan keuanganku. Bekerja adalah keputusanku untuk meraih apa yang selama ini aku mau. Aku kangen Revi. Di saat yang sama pula aku harus merelakan kepergiannya.
"Jangan terlalu berambisi mengejar sesuatu." Kalimat pak badrun tak sengaja aku dengar ketika beliau menasehati anak perempuannya yang beberapa tahun lebih tua dari ku. aku tidak tahu mereka berdua sedang membicarakan apa. Aku hanya mendengar sepotong-sepotong. Satu kalimat itu terus mendengung di kepalaku. aku sudah sangat menyadari apa maksud kalimat itu. Walau pada kenyataannya, masih ada rasa yang kuat untuk meraih apa yang aku mau. Aku masih berusaha mengumpulkan rupiah untuk kelanjutan sekolahku. Syukurlah setiap tiga hari sekali aku menjadi guru les matematika dan bahasa inggris untuk Candra dan Berta. Paling tidak itu makin memudahkanku untuk masuk ke perguruan tinggi.
Tiga bulan yang lalu aku baru saja lulus Ujian nasional dengan nilai yang lumayan. Mudah-mudahan tahun depan aku bisa ikut SPMB. Tuhan sudah terlanjur memilihkan jalan ini untukku. Mungkin dengan menjalaninya sepenuh hati lebih baik daripada menggerutu menyalahkan siapa dan siapa. bukankah kita bisa belajar dari banyak hal yang ada di sekitar kita. Aku sudah lupa denan semua keterbatasan yang aku punya. Paling tidak aku lebih beruntung dari Revi, karena sampai sekarang aku masih bisa merasakan udara bebas dan berusaha untuk melakukan semuannya dengan sebaik-baiknya. Aku yakin suatu saat nanti aku bisa menembus SPMB dan membayar uang kuliahku secara tunai. Aku akan sangat bangga bila mendapatkan pendidikan yang lebih murni dari hasil keringatku sendiri tanpa harus membebani orang tuaku.
"Coba kamu ada di sini Vi....................., aku akan menceritakan berbagai kegiatan yang aku jalani dalam hidupku. Tuhan............. tolong jaga Revi baik-baik. Selama hidupnya dia selalu berbuat baik. Aku tahu Engkau menyayanginya. aku juga sangat kagum sama kamu Vi........... Ada kesederhanaan di setiap tingkahmu. Kamu gadis lucu yang selalu menghibur dan menasehatiku."
Aku mendengar suara pintu terbuka. Ada ibuku di sana. Ia memintaku untuk segera masuk ke dalam rumah. Aku beranjak dari duduk ku. Aku bangga memiliki keluarga yang selalu mendukung dan menyayangiku dengan tulus. Aku merasa hanya akulah manusia paling beruntung di dunia ini.

nita, smk 1 karanganyar

PEKAN ILMIAH MAHASISWA

PEKAN ILMIAH MAHASISWA (PIM)
BEM DAN LSP FKIP UNS
2010

Bertempat di Gelora pendidikan FKIP UNS pada tanggal 8-12 Maret 2010, BEM bersama LSP FKIP UNS mengadakan kegiatan yang bertajuk Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIM) yang mengikutsertakan seluruh oranisasi kemahasiswaan di lingkungan FKIP meliputi HMP, HMJ, dan UKM. Kegiatan yang merupakan agenda Dies Natalis UNS yang ke-34 tersebut mengedepankan keilmiahan dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan berupa lomba-lomba, antara lain :
a. lomba teatrikal
b. lomba cerpen pendidikan
c. lomba artikel ilmiah
d. lomba karya ilmiah
e. lomba stand
keseluruhan lomba tersebut mengacu pada tema besar “ Inovasi Pendidikan, mewujudkan Insan Berkarakter KUat dan Cerdas” dengan mencoba mengananisa potret pendidikan di Indonesia untuk kemudian, diharapkan para mahasiswa dapat mengembangkan berbagai inovasi kreatif dan menarik untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Adapun para pemenang lomba-lomba dalam PIM FKIP UNS kali ini adalah :

a. lomba teatrikal
1. KENISAN ( Himadiksan )
2. COPY ENDE ( Fisika )
b. lomba cerpen pendidikan
1. LIta Mei Lianti
2. Sholikhah
c. lomba artikel ilmiah
1. Atin Kurniawati
2. Erny Ratnawati
d. lomba karya ilmiah
1. HMJ P.MIPA
2. HIMAPTEK
3. Grafitasi
e. lomba stand
1. UKM Brahmahardhika
2. HIMABIKO
3. HIMAPTEK
4. UKM UPKD
Kami ucapkan SELAMAT kepada para pemenang. Semoga dapat terus berkarya untuk memajukan pendidikan Indonesia.

RAKERNAS IMAKIPSI V UNTIRTA

Bertempat di UNTIRTA,Propinsi Banten pada 24-28 Februari 2010 berlangsung Rapat kerja Nasional IMAKIPSI ( Ikatan Mahasiswa keguruan dan ILmu Pendidikan Seluruh Indonesia ).

PEJUANG KABINET BERKARYA 2010

No. Jabatan Nama
1. Presiden Wachid Yahya
2. Sekretaris Jenderal Septi Kuntari
3. Kadiv. Administrasi Lembaga (ADMIL) Laela Nuraniah
4. Staff N. Uswatun Chasanah
5. Staff Rani Dewi .P
6. Staff Wahyu Styorini
7. Staff Jumaryatun
Kadiv. Informasi & Komunikasi (INFOKOM) Atin Kurniawati
Staff Evi Tri Utami
Staff Nia Annisa Fitri
Staff Martira .F
Staff A. Nur Hafid
Staff Pingki Utami S.A.N.T
Staff Umi Satiti

Menteri Keuangan Woro Setiyati
Kadiv. Ketertiban Keuangan Lembaga (KKL) Dian Kusumawati
Staff Kurniyati
Staff Evi Kusumawardani
Staff Agus Santoso

Kadiv. Ekonomi Mandiri (EKMA) Mutingatun
Staff Wiwin Kurniyanti
Staff Dewi Eka Sari
Staff Diyah Sularni

Menteri Dalam Negeri Arif Joko Wicaksono
Kadiv. Kesejahteraan Mahasiswa (KESMA) Riris Yuliati
Staff Tri Mulyaningsih
Staff Dedi Saputra
Staff Andita Destiana .W
Staff Annisa Ramadhani
Staff Muji Lestari
Staff Fitri Istiqomah
Kadiv. Hubungan Antar Lembaga (HAL) Anwari Adi Nugroho
Staff Singgih Fitriyanto
Staff Bambang S.P
Staff Ismanto Pusir Karno
Staff Rhozifah Asmi
Staff Yogo Prihatomo
Staff Reny Windihastuti

Menteri Luar Negeri Arip Budhi Hermawan
Kadiv. Kajian Strategis (KASTRAT) Anise Alami
Staff Ismy Saridiyanti
Staff Kalis Mardi Asih
Staff Linda Dwi .S
Staff Isnaini Apri Utami
Staff Alami Prasetyo
Staff Rizal Afifudin
Staff Heni Ratnawati
Staff Dita Novitasari
Kadiv.Jaringan & Aksi (J&A) Fatihul Umam
Staff Abdul Azis
Staff M. Miftahul Ulum
Staff Pipit Sulistyasmi
Staff Istiqomah Fenica Y.S
Staff M. Abduh
Staff Oni Lutfi Afian
Staff Wiad Rosyana
Staff Yunita Budi Astuti

Menteri PSDM Asti Pratiwi
Kadiv. Pengembangan Skill Mahasiswa (PSM) Sucipto
Staff Komsiyatun
Staff Aris Susanto
Staff Tomy Yusuf
Staff A.Syahid
Staff Yhusvina Elam Leofi
Staff Septi Dini. C.N
Staff Triska Dini. W
Staff Hanum Kartikasari
Kadiv. Kesolidan Internal Lembaga (KIL) Afifah Khoirunisak
Staff Ardi Amsir Amran
Staff Akhsaina
Staff Heny Setyaningsih
Staff Umi Rosyidah
Staff Unggul Wicaksono
Staff Aisah Ika. W
Staff Ulfa Putri. A
Staff Yati Wulandari
Staff Khalidah Wadhah

Menteri Sosial Pemuda & Olahraga Galih Mustoufa
Kadiv. Sosial Pemuda Fauzia Faqih
Staff Avita Setya. W
Staff Dyah Putri Meitasari
Staff Triana Rahmawati
Staff Indah Pratiwi
Staff Dewi Mardhiyah. K
Staff Ilmi Dian Asrini
Staff Esti Ratih
Kadiv. Olah Raga Agung Alfarisi
Staff Sulistiyono
Staff Pradana Krisna. P
Staff Mulyani
Staff Jatmiko. B.P
Staff Ervin Styawan

Juklak Lomba HMP, UKM, HMJ buat PIM

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA
HMP, HMJ, DAN UKM FKIP UNS

A. Lomba Karya Tulis Ilmiah
Peserta : Peserta adalah mahasiswa FKIP UNS yang mewakili HMP/HMJ.
Waktu : Selasa- Kamis, 9-11 Maret 2010
Pukul : 09.00-11.30 wib
Target : Delegasi dari semua HMP dan HMJ
Tempat : Gelora Pendidikan FKIP UNS
Ketentuan Lomba :
• Pendaftaran paling lambat Minggu, 7 Maret 2010 pukul 10.00 WIB di secretariat BEM FKIP UNS atau melalui CP.
• Karya Ilmiah dikumpulkan dalam bentuk Hard File dan soft file ke panitia BEM FKIP Gedung KBM Lt.1 paling lambat pada hari Minggu, 7 Maret 2010 pukul 15.00 WIB . Softfile dapat juga dikirim ke alamat bemberkarya@yahoo.com
• Aturan penulisan : kertas A4, margin 4-4-3-3, Times New Roman 12 spasi 1,5 , panjang tulisan 10-15 halaman.
• Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar,
• Karya yang diikutsertakan merupakan karya sendiri, bukan atas nama orang lain, dan belum pernah diikutkan dalam lomba yang lain.
• Jika mengambil pendapat dari para ahli harus mencantumkan kutipan / catatan kaki. Referensi harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
• Tema karya ilmiah “ Inovasi pendidikan, Mewujudkan Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas”
• Penilaian karya ilmiah oleh 2 dewan juri yang ditunjuk oleh panitia.
• Keputusan dewan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
• Peserta akan diberi kesempatan untuk mempresentasikan karyanya masing2 selama……menit di hadapan dewan juri.
Syarat lomba :
• Kelompok perwakilan HMJ dan HMP yang terdiri dari 2-3 orang.
• Menyerahkan surat pernyataan dari HMP / HMJ yang diwakili.
Kriteria Penilaian :
- Kesesuaian dengan tema ( poin 15 )
- Sistematika penulisan ( pion 20 )
- Kreativitas (poin 15 )
- Orisinalitas (poin 10)
- Presentasi (poin 35 )

B. Lomba STAND
Tema : Inovasi Pendidikan, Mewujudkan Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas “
Waktu : Senin- Kamis, 8-11 maret 2010
Pukul : 09.00-14.00 ( Khusus pembukaan pukul 08.00)
Peserta : HMP, HMJ, dan UKM
Ketentuan lomba :
• Setiap HMP, HMJ dan UKM yang mendaftarakan diri untuk mengikuti lomba stand akan mendapatkan stand yang disediakan oleh panitia. Pendaftaran paling lambat Kamis, 4 Maret 2010 di secretariat BEM FKIP UNS atau melalui CP. Dekorasi dan display karya diserahkan sepenuhnya kepada HMP, HMJ, dan UKM.
• Penilaian dilakukan oleh panitia sejak dimulai kegiatan Expo tanggal 8 maret 2010 sanpai dengan Kamis, 11 Maret 2010.
• Peserta wajib menghias STANDnya sesuai dengan tema dan ciri khas masing-masing HMP, HMJ, dan UKM
• Panitia hanya memfasilitasi lokasi dan stand
Syarat lomba :
• HMP, HMJ, dan UKM FKIP UNS
• Bersaing secara sehat
Kriteria lomba :
• Kesesuaian tema ( poin 20 )
• Kreatifitas STAND ( poin 40 )
• Kebersihan dan kerapian ( poin 20 )
• Pengunjung dibuktikan dengan buku tamu ( poin 20 )

NB : Peserta HMP dan HMJ akan yang mendaftarkan diri dalam lomba stand wajib mengikuti lomba karya tulis ilmiah. UKM mendapatkan kesempatan untuk tampil ( performance ) dalam rangkaian acara PIM.

menuju perjuangan

mimpi-mimpi besar itu kembali berkobar, menuntut sebuah perjuangan dan pengorbanan. jalan yang aakn ditempuh kan akan selalu mudah. akan banyak yang melintang di tengah perjalanan ini. tapi kita bukanlah pengecut yang takut akan semua itu. akan banyak cercaan dan perkataan yang menjatuhkan, tapi kita kan tetap berdiri dengan kokoh. akan banyak yang melemah dan lelah, tapi kita akan selalu saling menguatkan. jangan ada yang berbalik dan berpikir tuk berhenti. rapatkan barisan yang kuatkan ikatan hati-hati kita...agar tetap kokoh dan tegar saat rintangan itu datang. kita hancurkan semua halangan!!!!

Semangat Baru BEM FKIP UNS

20 Februari 2010, bertempat di Gedung A FKIP UNS semangat baru itu mulai berkobar! pelantikan pengurus BEM FKIP UNS kabinet BERKARYA. semangat baru itu berkobar kembali untuk kemajuan pendidikan bangsa...Hidup Mahasiswa!!!