indanhya kebersamaan...
keluarga BEM FKIP 2010 kabinet BERKARYA

UP GRADING BEM FKIP UNS

Tawangmangu, 27-28 Maret 2010 BEM FKIP menggelar up grading sebagai pembekalan sekaligus peng-upgrade-an pengurus. Kegiatan tersebut berlangsung di wisma Sari Handayani dengan menghadirkan Didik Hermawan sebagai pembicara. Dalam kegiatan tersebut pengurus baru diberikan beberapa materi antara lain pengenalan diri, keorganisasian, berpikir kreatif, dan management. Para peserta sangat antusias dan mengikuti kegiatan hingga usai. Ditambah dengan hadirnya para alumni presiden BEM, seperti Agung Budiarso ( Presiden BEM Kabinet Pembaharu) dan Bery Nur Arif ( Presiden BEM Kabinet Peduli ). Selain itu, kekompakan antar departemen juga diuji dengan lomba masak yang dimenangkan oleh SEKEU alias gabungan departemen sekjend dan keuangan.
Tidak hanya meningkatkan kemampuan secara teori, upgrading juga mengedepankan peningkatan kemampuan mental dan fisik. Kegiatan jalan malam dan outbond pun menjadi pilihan.
“Dalam kegiatan up grading tersebut kami sangat merasakan keberadaan kami di BEM sebagai satu keluarga dan harus saling menguatkan”, ungkap salah satu peserta up grading.
Semoga BEM FKIP ke depan lebih solid dan menghasilkan karya nyata untuk mahasiswa !!!

PEMENANG LOMBA ARTIKEL PIM

MENILIK PELUANG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Berbicara mengenai potret pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari keterpurukan pendidikan yang ditandai dengan mutu pendidikan yang masih rendah, biaya pendidikan mahal, inkonsistensi kurikulum dan tentunya terbatasnya dana dari pemerintah untuk pendidikan. Dana selalu menjadi isu sentral yang berhubungan dengan terpuruknya pendidikan di Indonesia. Mutu guru yang rendah dihubungkan dengan gaji guru yang kurang memadai, pendidikan mahal dihubungkan dengan kurangnya subsidi pendidikan dan masih banyak lagi hal-hal yang behubungan dengan dana. Sayangnya, pembahasan-pembahasan mengenai masalah pendidikan di Indonesia masih terkonsantrasi pada proses belajar. Bagaimana dengan outputnya?
Seringkali kita lupa akan output pendidikan itu sendiri. Proses pendidikan yang baik tidak selalu menghasilkan output yang baik pula. Banyak lulusan sekolah-sekolah yang bergengsi akhirnya menjadi pengangguran. Begitupun sebaliknya, siswa-siswi yang belajar dalam keterbatasan dan kesederhanaan dapat menjadi orang-orang yang sukses, seperti dalam film Laskar Pelangi. Alih-alih menantikan kucuran dana pemerintah yang tidak selalu bisa diharapkan, konsentrasi kita dapat dialihkan pada penciptaan output pendidikan yang berkualitas tanpa harus melalui bangku sekolah formal. Hal itu tidak semata-mata berhubungan dengan ketersediaan dana yang besar namun lebih pada kreatifitas dan kemauan masing-masing individu.
Banyak anak-anak yang putus sekolah dan pemuda yang menganggur. hal itu mungkin sangat berhubungan dengan kondisi ekonomi mereka yang lemah dihadapkan pada biaya pendidikan yang makin melambung. Namun, hal-hal tersebut tidak lantas menutup pintu kesuksesan mareka. Dunia kerja yang mensyaratkan pendidikan tinggi tidak lantas menutup kesempatan mereka menajdi kaya. Dengan mempunyai skill dan kemauan keras mereka bahkan dapat mempekerjakan para sarjana yang berpendidikan lebih tinggi dari mereka. Kuncinya adalah mempunyai keterampilan dan membangun karakter diri.
Anak-anak yang putus sekolah ataupun pemuda yang pengangguran harusnya mendapatkan pembekalan keterampilan yang memadai agar mereka dapat bekerja dan berwirausaha untuk meningkatkan pendapatan. Dana yang dukucurkan pemerintah dalam sektor usaha kecil dan menengah tidaklah sedikit, namun hal itu belum mendapatkan perhatian khusus dari para aktivis pendidikan. Pemindahan konsentrasi itu dapat menciptakan peluang bagi orang-orang yang tidak dapat menikmati pendidikan formal untuk bisa bersaing di dunia usaha. Maka dari itu, pendidikan luar sekolah perlu dioptimalkan.
Pendidikan luar sekolah umumnya lebih mudah terjangkau dan outputnya lebih siap bekerja ataupun berwirausaha. Dengan konsep pendidikan luar sekolah yang lebih fleksibel mereka yang tidak bisa mengenyam pendidikan formal dapat mengikuti pendidikan luar sekolah pada waktu yang dapat disesuaikan dengan kegiatan lain mereka, misalnya mencari uang untuk membantu perekonomian keluarga. Selain itu, mereka tidah harus memakai seragam dan membeli berbagai buku penunjuang yang relatif mahal.
Pembangunan karakter dapat dilakukan dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan yang terpenting dari dalam diri sendiri. Mereka yang putus sekolah dan pengangguran memerlukan motivasi tinggi dan kepercayaan diri bahwa mereka pun dapat menjadi sukses. Maka dari itu, pendidikan luar sekolah hendaknya tidak hanya membekali katerampilan tapi juga senantiasa memberikan motivasi bagi mereka dalam rangka pembangunan karakter.
Kualitas sumber daya manusia tidak selalu bergantung pada tingginya pendidikan yang ditempuh. Mengingat pendidikan di Indonesia relatif mahal, maka perlu ada terobosan dan alterantif dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia tanpa mensyaratkan pendidikan tinggi yaitu dengan mengoptimalkan peran pendidikan luar sekolah dan pembangunan karakter bagi mereka yang tidak dapat menikmati pendidikan agar dapat menjadi orang-orang yang sukses.


ATIN KURNIAWATI / K2208026 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

PEMENANG LOMBA CERPEN PIM

PMDK Revi, SPMB ku

"Aku udah ndaftar PMDK, lha kamu udah daftar belum?" Kalimat Revi tadi pagi membuat aku sedih. Aku bingung harus menjawab apa. Dia tersenyum kemudian menasehatiku agar secepatnya mendaftar PMDK. Aku tidak mengiyakan atau menolak ajakannya. Memang benar, kurang lebih sebulan lagi PMDK perguruan tinggi terfavorit di kotaku akan segera ditutup. Aku alihkan saja pembicaraan kami ke topik lain. Hati ini makin miris saat Revi sebelumnya menceritakan tentang apa yang akan ia lakukan bila diterima di perguruan tinggi pilihannya itu. Revi ingin menjadi guru BK sama seperti pamanya. Jujur aku iri padanya. Dia gadis yang manis. Nasibnya juga lebih baik dari aku. Paling tidak kedua orang tuannya sudah sangat mapan menurut pandanganku. Ayahnya seorang dokter bedah di salah satu rumah sakit swasta dan ibunya adalah seorang dosen yang mengajar di satu-satunya perguruan negeri dan terfavorit di kotaku. Lengkap sudah predikat baik Bagi Revi. Dia gadis cantik, pintar, dan dari keluarga yang memiliki latar belakang baik. Mungkin kalkulasi gaji kedua orang tua Revi menembus angka lima juta rupiah perbulan, bahkan lebih. Berbeda seratus delapan puluh derajat denganku. Kedua oarang tuaku hanya orang biasa. Tidak perlu aku katakan pasti orang lainpun sangat bisa menebak profesi apa yang digeluti oleh orang-orang pinggiran yang jauh dari pendidikan dan kata mapan. Untuk hidup saja kedua orang tuaku harus membanting tulang. Bapakku hanya seorang buruh bangunan yang sering berpindah-pindah dari bangunan satu ke bangunan lainnya. Jika tidak ada orang yang memperkerjakannya, bapakku biasanya menjadi kuli angkut barang di pelabuhan. Sedangkan ibuku hampir menghabiskan setengah hari untuk berjualan sayur di pasar tradisional. Aku amat beruntung sampai sekarang aku masih dapat bersekolah. Sedangkan di luar sana masih banyak anak-anak seusiaku yang belum pernah mengecap pendidikan. meski begitu, aku menyadari setamat SMA saja belum cukup untuk memenuhi keinginanku yang menggebu-gebu untuk mendapatkan pendidikan yang lebih saat ini.
Jika aku sedih, apakah suatu kesalahan bagiku? Aku bosan hidup dalam keterbatasan. Terlebih-lebih masalah ekonomi keluargaku yang terkadang membuatku pusing. Andai aku adalah Revina....... Ah........... tidak. Revi tidak sama denganku. Tapi yang bisa aku banggakan saat ini adalah rangkingku jauh di atas Revi. Tetap saja. Serajin apapun aku belajar tidak akan merubah keadaan. Aku tetap tidak bisa melanjutkan sekolahku ke perguruan tinggi. Alasannya simpel. Aku tidak punta uang.
Begitu berartinya uang bagi manusia? Semuanya seolah menjadi mudah hanya dengan uang. Padahal uang itu hanya benda tak bernyawa, hanya alat pembayaran yang sah. Meski aku paham bila uang dapat membeli apa saja. Jangankan pendidikan, keadilan dan kebenaranpun dapat dengan mudah ditukar dengan uang. Dan pada akhirnya cita-citaku untuk menjadi guru fisika harus aku benamkan sedalam-dalamnya, karena aku tak beruang. Betapa beruntungnya kaum beruang di luar sana. Tapi sayang, terkadang uang bagi mereka hanya akan mengelapkan mata dan hati mereka. banyak orang tersesat lantaran uang. Mereka memudahkan cara untuk mendapatkan apa saja meskipun harus membunuh atau menyakiti orang lain sekalipun. Meski uang menyesatkan banyak orang, sekarang aku sangat membutuhkan uang untuk mengejar cita-citaku.
Aku sudah terlalu tua untuk merengek kepada orang tuaku agar mereka menuruti segala keinginanku. Dari mana mereka mendapatkan uang yang nominalnya jutaan itu. Jelas sangat mustahil mereka mengabulkannya dalam waktu beberapa bulan saja. Untuk hidup kami berlima saja sudah sulilt. Aku tidak tega terus-terusan menjadi beban. Pendidikanku selama ini adalah perjuangan mereka. Ada pengorbanan mereka yang terlampau besar untuk ku. Belum lagi ada adik-adikku yang juga masih sangat membutuhkan pendidikan paling tidak hanya sekedar menjadi bekal untuk hidup mereka. Aku sangat menyayangi kedua orang tuaku dan kedua adik lelakiku. Mana tega aku bersikap egois hanya untuk memenuhi keinginanku tanpa memikirkan nasib mereka yang sama sepertiku. Hingga aku tak sanggup mengatakan apa yang yang aku inginkan saat ini pada orang tuaku. Aku malu. Aku malu meminta dan terus meminta. Kapan aku bisa meringankan beban mereka. Orang tuaku sudah sangat tua. Sudah saatnya aku membalas semua budi baik mereka. Aku sadar sesadar-sadarnya jika sampai kapanpun aku tidak akan pernah sanggup untuk membayar kebikan mereka kepadaku. Belasan tahun mereka merawatku tanpa menimbang-nimbang untung dan rugi. Sembilan bulan lebih aku menyiksa ibuku. Belum lagi ibuku harus mempertaruhkan nyawanya hanya untuk mengantarkanku ke dunia ini.
Tuhan........ kenapa serumit ini...........! Aku selalu berusaha mensyukuri setiap hal yang telah Engkau berikan kepadaku. Aku tahu Engkau Maha Pemurah. Aku juga tahu Engkau tidak akan menyiksa batinku seperih ini. Ku usahakan tidak sedikitpun aku melupakan-Mu. Tapi mengapa Engkau seolah melupakanku. Apa Kau tidak mendengar jeritan hatiku yang makin parau ini? Apa Kau belum melihat bagaimana usahaku untuk mempertahankan cita-citaku ini? Setiap pagi aku melipat ratusan kertas hanya untuk mendapatkan uang yang angkanya tak genap tiga ribu rupiah. Belum malamnya, aku berjaga di toko Pak Badrun, supaya aku mendapat tambahan uang lima ribu per harinya. Aku harus belajar lebih giat supaya aku bisa mempertahankan rangkingku. Aku lelah terus-terusan hidup seperti ini. Aku sudah banyak berusaha, kapan Engkau merubah keadaanku. Terkadang aku membenci semua ini. Aku bosan. Aku tidak percaya Engkau akan memperlakukannku seperti ini.
Tapi bagaimana aku bisa masuk perguruan tinggi bila uang yang aku kumpulkan saja masih sangat jauh dari kata cukup. Aku harus berbuat apa lagi? Haruskah aku mencuri? Munkin dengan begitu aku akan lebih cepat mendapatkan uang untuk meneruskan mimpiku ini. Apakah dengan jalan yang seperti itu aku akan baik-baik saja dan aku bisa hidup bahagia. Resikonya terlalu besar untukku. Mana tega aku merugikan hidup orang lain? Apa ada berkah dari kegiatanku itu yang jelas-jelas menyimpang dari norma yang ada.
Lagi-lagi aku menangis. Apa dengan air mata bisa merubah segalanya? Pergolakan batinku sudah sampai di ubun-ubun. Kepalaku pening. Dadaku sesak. Aku berusaha memejamkan mataku. Mungkin tidur adalah kegiatan paling bermakna untuk meredam pikiran picikku terhadap Tuhanku, keluargaku, diriku serta kehidupanku. Maafkan aku.

- - 0%%%%%%%%%0- -
Aku berdiri di depan pintu rumahku. Sudah sangat malam untuk mengetuk pintu rumahku. Aku belum berniat masuk ke dalam untuk melepas lelahku, karena seharian aku memilah-milah sampah plastik kemudian menunggu Toko pak Badrun. Aku duduk, kapalaku ku sandarkan di salah satu tiang kayu. Aku melihat bintang-bintang yang saling beradu memamerkan sinarnya. Mungkin di sana menggantung cita-cita Revi yang tidak terselesaikan. Dia pergi sebelum menyelesaikan apa yang ia mimpikan. Padahal baru sehari ia merasa amat senang karena lolos PMDK.Mungkin juga di sana ada cita-cita ku yang belum kesampaian. Aku memilih berhenti sejenak untuk menata hati dan keuanganku. Bekerja adalah keputusanku untuk meraih apa yang selama ini aku mau. Aku kangen Revi. Di saat yang sama pula aku harus merelakan kepergiannya.
"Jangan terlalu berambisi mengejar sesuatu." Kalimat pak badrun tak sengaja aku dengar ketika beliau menasehati anak perempuannya yang beberapa tahun lebih tua dari ku. aku tidak tahu mereka berdua sedang membicarakan apa. Aku hanya mendengar sepotong-sepotong. Satu kalimat itu terus mendengung di kepalaku. aku sudah sangat menyadari apa maksud kalimat itu. Walau pada kenyataannya, masih ada rasa yang kuat untuk meraih apa yang aku mau. Aku masih berusaha mengumpulkan rupiah untuk kelanjutan sekolahku. Syukurlah setiap tiga hari sekali aku menjadi guru les matematika dan bahasa inggris untuk Candra dan Berta. Paling tidak itu makin memudahkanku untuk masuk ke perguruan tinggi.
Tiga bulan yang lalu aku baru saja lulus Ujian nasional dengan nilai yang lumayan. Mudah-mudahan tahun depan aku bisa ikut SPMB. Tuhan sudah terlanjur memilihkan jalan ini untukku. Mungkin dengan menjalaninya sepenuh hati lebih baik daripada menggerutu menyalahkan siapa dan siapa. bukankah kita bisa belajar dari banyak hal yang ada di sekitar kita. Aku sudah lupa denan semua keterbatasan yang aku punya. Paling tidak aku lebih beruntung dari Revi, karena sampai sekarang aku masih bisa merasakan udara bebas dan berusaha untuk melakukan semuannya dengan sebaik-baiknya. Aku yakin suatu saat nanti aku bisa menembus SPMB dan membayar uang kuliahku secara tunai. Aku akan sangat bangga bila mendapatkan pendidikan yang lebih murni dari hasil keringatku sendiri tanpa harus membebani orang tuaku.
"Coba kamu ada di sini Vi....................., aku akan menceritakan berbagai kegiatan yang aku jalani dalam hidupku. Tuhan............. tolong jaga Revi baik-baik. Selama hidupnya dia selalu berbuat baik. Aku tahu Engkau menyayanginya. aku juga sangat kagum sama kamu Vi........... Ada kesederhanaan di setiap tingkahmu. Kamu gadis lucu yang selalu menghibur dan menasehatiku."
Aku mendengar suara pintu terbuka. Ada ibuku di sana. Ia memintaku untuk segera masuk ke dalam rumah. Aku beranjak dari duduk ku. Aku bangga memiliki keluarga yang selalu mendukung dan menyayangiku dengan tulus. Aku merasa hanya akulah manusia paling beruntung di dunia ini.

nita, smk 1 karanganyar

PEKAN ILMIAH MAHASISWA

PEKAN ILMIAH MAHASISWA (PIM)
BEM DAN LSP FKIP UNS
2010

Bertempat di Gelora pendidikan FKIP UNS pada tanggal 8-12 Maret 2010, BEM bersama LSP FKIP UNS mengadakan kegiatan yang bertajuk Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIM) yang mengikutsertakan seluruh oranisasi kemahasiswaan di lingkungan FKIP meliputi HMP, HMJ, dan UKM. Kegiatan yang merupakan agenda Dies Natalis UNS yang ke-34 tersebut mengedepankan keilmiahan dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan berupa lomba-lomba, antara lain :
a. lomba teatrikal
b. lomba cerpen pendidikan
c. lomba artikel ilmiah
d. lomba karya ilmiah
e. lomba stand
keseluruhan lomba tersebut mengacu pada tema besar “ Inovasi Pendidikan, mewujudkan Insan Berkarakter KUat dan Cerdas” dengan mencoba mengananisa potret pendidikan di Indonesia untuk kemudian, diharapkan para mahasiswa dapat mengembangkan berbagai inovasi kreatif dan menarik untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Adapun para pemenang lomba-lomba dalam PIM FKIP UNS kali ini adalah :

a. lomba teatrikal
1. KENISAN ( Himadiksan )
2. COPY ENDE ( Fisika )
b. lomba cerpen pendidikan
1. LIta Mei Lianti
2. Sholikhah
c. lomba artikel ilmiah
1. Atin Kurniawati
2. Erny Ratnawati
d. lomba karya ilmiah
1. HMJ P.MIPA
2. HIMAPTEK
3. Grafitasi
e. lomba stand
1. UKM Brahmahardhika
2. HIMABIKO
3. HIMAPTEK
4. UKM UPKD
Kami ucapkan SELAMAT kepada para pemenang. Semoga dapat terus berkarya untuk memajukan pendidikan Indonesia.

RAKERNAS IMAKIPSI V UNTIRTA

Bertempat di UNTIRTA,Propinsi Banten pada 24-28 Februari 2010 berlangsung Rapat kerja Nasional IMAKIPSI ( Ikatan Mahasiswa keguruan dan ILmu Pendidikan Seluruh Indonesia ).

PEJUANG KABINET BERKARYA 2010

No. Jabatan Nama
1. Presiden Wachid Yahya
2. Sekretaris Jenderal Septi Kuntari
3. Kadiv. Administrasi Lembaga (ADMIL) Laela Nuraniah
4. Staff N. Uswatun Chasanah
5. Staff Rani Dewi .P
6. Staff Wahyu Styorini
7. Staff Jumaryatun
Kadiv. Informasi & Komunikasi (INFOKOM) Atin Kurniawati
Staff Evi Tri Utami
Staff Nia Annisa Fitri
Staff Martira .F
Staff A. Nur Hafid
Staff Pingki Utami S.A.N.T
Staff Umi Satiti

Menteri Keuangan Woro Setiyati
Kadiv. Ketertiban Keuangan Lembaga (KKL) Dian Kusumawati
Staff Kurniyati
Staff Evi Kusumawardani
Staff Agus Santoso

Kadiv. Ekonomi Mandiri (EKMA) Mutingatun
Staff Wiwin Kurniyanti
Staff Dewi Eka Sari
Staff Diyah Sularni

Menteri Dalam Negeri Arif Joko Wicaksono
Kadiv. Kesejahteraan Mahasiswa (KESMA) Riris Yuliati
Staff Tri Mulyaningsih
Staff Dedi Saputra
Staff Andita Destiana .W
Staff Annisa Ramadhani
Staff Muji Lestari
Staff Fitri Istiqomah
Kadiv. Hubungan Antar Lembaga (HAL) Anwari Adi Nugroho
Staff Singgih Fitriyanto
Staff Bambang S.P
Staff Ismanto Pusir Karno
Staff Rhozifah Asmi
Staff Yogo Prihatomo
Staff Reny Windihastuti

Menteri Luar Negeri Arip Budhi Hermawan
Kadiv. Kajian Strategis (KASTRAT) Anise Alami
Staff Ismy Saridiyanti
Staff Kalis Mardi Asih
Staff Linda Dwi .S
Staff Isnaini Apri Utami
Staff Alami Prasetyo
Staff Rizal Afifudin
Staff Heni Ratnawati
Staff Dita Novitasari
Kadiv.Jaringan & Aksi (J&A) Fatihul Umam
Staff Abdul Azis
Staff M. Miftahul Ulum
Staff Pipit Sulistyasmi
Staff Istiqomah Fenica Y.S
Staff M. Abduh
Staff Oni Lutfi Afian
Staff Wiad Rosyana
Staff Yunita Budi Astuti

Menteri PSDM Asti Pratiwi
Kadiv. Pengembangan Skill Mahasiswa (PSM) Sucipto
Staff Komsiyatun
Staff Aris Susanto
Staff Tomy Yusuf
Staff A.Syahid
Staff Yhusvina Elam Leofi
Staff Septi Dini. C.N
Staff Triska Dini. W
Staff Hanum Kartikasari
Kadiv. Kesolidan Internal Lembaga (KIL) Afifah Khoirunisak
Staff Ardi Amsir Amran
Staff Akhsaina
Staff Heny Setyaningsih
Staff Umi Rosyidah
Staff Unggul Wicaksono
Staff Aisah Ika. W
Staff Ulfa Putri. A
Staff Yati Wulandari
Staff Khalidah Wadhah

Menteri Sosial Pemuda & Olahraga Galih Mustoufa
Kadiv. Sosial Pemuda Fauzia Faqih
Staff Avita Setya. W
Staff Dyah Putri Meitasari
Staff Triana Rahmawati
Staff Indah Pratiwi
Staff Dewi Mardhiyah. K
Staff Ilmi Dian Asrini
Staff Esti Ratih
Kadiv. Olah Raga Agung Alfarisi
Staff Sulistiyono
Staff Pradana Krisna. P
Staff Mulyani
Staff Jatmiko. B.P
Staff Ervin Styawan

Juklak Lomba HMP, UKM, HMJ buat PIM

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA
HMP, HMJ, DAN UKM FKIP UNS

A. Lomba Karya Tulis Ilmiah
Peserta : Peserta adalah mahasiswa FKIP UNS yang mewakili HMP/HMJ.
Waktu : Selasa- Kamis, 9-11 Maret 2010
Pukul : 09.00-11.30 wib
Target : Delegasi dari semua HMP dan HMJ
Tempat : Gelora Pendidikan FKIP UNS
Ketentuan Lomba :
• Pendaftaran paling lambat Minggu, 7 Maret 2010 pukul 10.00 WIB di secretariat BEM FKIP UNS atau melalui CP.
• Karya Ilmiah dikumpulkan dalam bentuk Hard File dan soft file ke panitia BEM FKIP Gedung KBM Lt.1 paling lambat pada hari Minggu, 7 Maret 2010 pukul 15.00 WIB . Softfile dapat juga dikirim ke alamat bemberkarya@yahoo.com
• Aturan penulisan : kertas A4, margin 4-4-3-3, Times New Roman 12 spasi 1,5 , panjang tulisan 10-15 halaman.
• Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar,
• Karya yang diikutsertakan merupakan karya sendiri, bukan atas nama orang lain, dan belum pernah diikutkan dalam lomba yang lain.
• Jika mengambil pendapat dari para ahli harus mencantumkan kutipan / catatan kaki. Referensi harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
• Tema karya ilmiah “ Inovasi pendidikan, Mewujudkan Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas”
• Penilaian karya ilmiah oleh 2 dewan juri yang ditunjuk oleh panitia.
• Keputusan dewan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
• Peserta akan diberi kesempatan untuk mempresentasikan karyanya masing2 selama……menit di hadapan dewan juri.
Syarat lomba :
• Kelompok perwakilan HMJ dan HMP yang terdiri dari 2-3 orang.
• Menyerahkan surat pernyataan dari HMP / HMJ yang diwakili.
Kriteria Penilaian :
- Kesesuaian dengan tema ( poin 15 )
- Sistematika penulisan ( pion 20 )
- Kreativitas (poin 15 )
- Orisinalitas (poin 10)
- Presentasi (poin 35 )

B. Lomba STAND
Tema : Inovasi Pendidikan, Mewujudkan Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas “
Waktu : Senin- Kamis, 8-11 maret 2010
Pukul : 09.00-14.00 ( Khusus pembukaan pukul 08.00)
Peserta : HMP, HMJ, dan UKM
Ketentuan lomba :
• Setiap HMP, HMJ dan UKM yang mendaftarakan diri untuk mengikuti lomba stand akan mendapatkan stand yang disediakan oleh panitia. Pendaftaran paling lambat Kamis, 4 Maret 2010 di secretariat BEM FKIP UNS atau melalui CP. Dekorasi dan display karya diserahkan sepenuhnya kepada HMP, HMJ, dan UKM.
• Penilaian dilakukan oleh panitia sejak dimulai kegiatan Expo tanggal 8 maret 2010 sanpai dengan Kamis, 11 Maret 2010.
• Peserta wajib menghias STANDnya sesuai dengan tema dan ciri khas masing-masing HMP, HMJ, dan UKM
• Panitia hanya memfasilitasi lokasi dan stand
Syarat lomba :
• HMP, HMJ, dan UKM FKIP UNS
• Bersaing secara sehat
Kriteria lomba :
• Kesesuaian tema ( poin 20 )
• Kreatifitas STAND ( poin 40 )
• Kebersihan dan kerapian ( poin 20 )
• Pengunjung dibuktikan dengan buku tamu ( poin 20 )

NB : Peserta HMP dan HMJ akan yang mendaftarkan diri dalam lomba stand wajib mengikuti lomba karya tulis ilmiah. UKM mendapatkan kesempatan untuk tampil ( performance ) dalam rangkaian acara PIM.

menuju perjuangan

mimpi-mimpi besar itu kembali berkobar, menuntut sebuah perjuangan dan pengorbanan. jalan yang aakn ditempuh kan akan selalu mudah. akan banyak yang melintang di tengah perjalanan ini. tapi kita bukanlah pengecut yang takut akan semua itu. akan banyak cercaan dan perkataan yang menjatuhkan, tapi kita kan tetap berdiri dengan kokoh. akan banyak yang melemah dan lelah, tapi kita akan selalu saling menguatkan. jangan ada yang berbalik dan berpikir tuk berhenti. rapatkan barisan yang kuatkan ikatan hati-hati kita...agar tetap kokoh dan tegar saat rintangan itu datang. kita hancurkan semua halangan!!!!

Semangat Baru BEM FKIP UNS

20 Februari 2010, bertempat di Gedung A FKIP UNS semangat baru itu mulai berkobar! pelantikan pengurus BEM FKIP UNS kabinet BERKARYA. semangat baru itu berkobar kembali untuk kemajuan pendidikan bangsa...Hidup Mahasiswa!!!